“Surveilans PTM oleh Balai Labkesmas Banjarnegara"
Pagi yang cerah di SMKN 1 Punggelan Banjarnegara, deretan siswa tampak antusias mengikuti kegiatan yang berbeda dari biasanya. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas sekolah, tetapi sebuah langkah penting untuk masa depan kesehatan mereka. Surveilans Penyakit Tidak Menular (PTM) kini menyasar remaja demi deteksi dini yang lebih baik.
“Kegiatan ini sangat penting untuk mendeteksi risiko penyakit tidak menular pada remaja sejak dini,” ujar Tri Wijayanti, SKM, M.Sc Kepala Instalasi Instalasi Patologi Klinik dan Immunologi Balai Labkesmas Banjarnegara. Menurutnya, remaja adalah kelompok usia yang sangat rentan terhadap perubahan gaya hidup yang berisiko terhadap PTM, seperti diabetes dan hipertensi.
Surveilans PTM di SMKN 1 Punggelan ini dilaksanakan pada tanggal 6-7 Agustus 2024. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi dini risiko PTM pada siswa. Dengan adanya surveilans ini, diharapkan dapat ditemukan gejala awal PTM sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.
Kerjasama antara Balai Labkesmas Banjarnegara, Puskesmas Punggelan, dan Dinas Kesehatan Banjarnegara dan pihak sekolah menjadi kunci sukses terlaksananya kegiatan ini. Pemeriksaan kesehatan yang komprehensif pada para siswa meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, pemeriksaan mata, telingan dan gigi serta pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, haemoglobin (HB), Asam urat, kolesterol, golongan darah serta wawancara terkait pola makan dan aktivitas fisik sehari-hari.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes, 2024), prevalensi PTM di kalangan remaja terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini mendorong Kemenkes untuk lebih aktif dalam melakukan pencegahan sejak dini melalui surveilans semacam ini. “Kesehatan remaja adalah investasi masa depan. Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat dan produktif,” tambah Tri Wijayanti, SKM, M.Sc.
Selama dua hari kegiatan, para siswa tidak hanya diperiksa kesehatannya, tetapi juga diberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga gaya hidup sehat. Edukasi ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan buruk yang mungkin dimiliki para remaja, seperti kurangnya aktivitas fisik atau pola makan yang tidak seimbang.
Melalui kegiatan surveilans ini, Balai Labkesmas Banjarnegara berharap bisa menurunkan angka PTM di masa depan. Remaja sehat adalah fondasi bangsa yang kuat. Dengan upaya preventif seperti ini, generasi muda Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan kesehatan global di masa mendatang.
Rujukan:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Data Surveilans – Penyakit Tidak Menular Indonesia. Diakses pada 15 Agustus 2024, dari https://p2ptm.kemkes.go.id/data-surveilans/ (P2PTM Kemkes).