Dua Tahun Terakhir, 34 Anak Meninggal karena DBD

SLAWI, suaramerdeka.com – Sepanjang tahun 2014 hingga akhir 2015 lalu penyakit demam berdarah dengue (DBD) sedikitnya telah merenggut nyawa 34 anak-anak dari 948 kasus yang ditangani Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. Angka kasus DBD ditemukan hampir di semua kecamatan dengan kasus tertinggi berada di delapan daerah endemis.

Kepala Dinas Kesehatan Hendadi S didampingi Kasi Pemberantasan Penyakit Ari Dwicahyani mengatakan, wilayah yang masuk daerah endemis DBD adalah Kecamatan Kramat, Pangkah, Adiwerna, Tarub, Slawi, Lebaksiu, Jatinegara, dan Kedungbanteng.

“Namun kalau dirinci, tahun 2014 jumlah kasusnya menurun dibanding tahun 2015. Tahun 2014 dengan jumlah kasus 527 dengan 23 orang meninggal dunia. Sementara di tahun 2015 hanya 421 kasus dengan 11 meninggal dunia. Semuanya anak-anak. Dengan jumlah tertinggi berada di kecamatan yang masuk endemis DBD,” terang dia.

Sementara di awal tahun 2016 ini, pihaknya baru menemukan empat kasus penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti itu. Meski demikian, terang Hendadi, penyakit yang diderita tersebut belum memasuki tahap darurat. Empat kasus tersebut terjadi di Kecamatan Jatinegara, Suradadi, dan Kramat.

“Jadi kami sebut baru DB belum sampai berdarah-darah atau DBD. Ini karena penanganan dilakukan dengan cepat, atau pasien segera ditangani atau berobat. Kalau penanganan terlambat maka ujungnya bisa sampai kematian. Banyak kasus ditemukan hingga meninggal dunia karena dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan kritis.  Atau lima hari setelah panas tinggi,” kata dia.

Sumber : http://berita.suaramerdeka.com/dua-tahun-terakhir-34-anak-meninggal-karena-dbd/